Manfaat Tanaman Jarak Pagar (Jatropa Curcas LINN) Sebagai Bahan Bakar Alternative Di Era Globalisasi
"Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya" (QS. Nuh(71): 17)
Sedangkan hewan dan tumbuhan merupakan makhluk yang tercipta sebagai pelengkap alam fana tempat hidup Kita ini.
Bermula dari pernyataan di atas, mari Kita menguak rahasia yang ada di alam Kita. Karena, Kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling arif dan berakal dituntut wajib menjadikan akal Kita sebagai sumber pengetahuan ilmu.
Dalam pembahasan kali ini, nari Kita menelaah tentang rahasia yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang ada di seKitar Kita. Sebenarnya, banyak manfaat yang Kita peroleh dari proses pengamatan dalam sebuah tanaman. Misalnya pada tanaman Jarak Pagar atau nama latinnya Jatropa Curcas LINN. Tanaman yang tumbuh di seKitar lingkungan Kita ini, ternyata telah membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia sekarang. Tanaman yang selama ini Kita kenal sebagai tanaman yang beracun, mulai dari daun, batang dan buahnya ini tanpa Kita sadari dapat menjadi bahan bakar yang irit dan ramah lingkungan, seperti yang di idam-idamkan oleh para pengguna alat transportasi. Bagaimana itu bisa?? Yang jelas, bisa…bisa…aaaaja…!
Mari Kita kupas habis masalah riset yang dahsyat ini.
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya Karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu Telah Sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[*], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya[**], tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami di waktu malam atau siang, lalu kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (kami) kepada orang-orang berfikir". (QS.10:24)
[*] Maksudnya: bumi yang indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya Telah menghijau dengan tanam-tanamannya.
[**] Maksudnya: dapat memetik hasilnya.
Tanaman jarak merupakan tanaman semak yang tumbuh cepat dengan kitinggian mencapai 3-5 meter. Tanaman ini tahan kekeringan dan dapat tumbuh di tempat curah hujan 200-1500 ml/tahaun. Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa tumbuhan ini beracun, oleh karena itu, nyaris tumbuhan ini tidak memiliki hama. Jarak pagar akan berubah setelah berumur 5 bulan dan mencapai produktifitas penuh pada umur 5 tshun. Bush tanaman ini bentuknya elips, panjang ± 1 inci, memiliki 2-3 biji. Lebih dahsyatnya lagi, umur tanaman ini bisa mencapai 2/3 dari umur Kita yaitu 50 tahun. Anda bisa bayangkan kekuasaan Allah yang membuat umur tanaman sampai yang demikan?? Sungguh umur Kita sangat terbatas untuk menjalani hidup di dunia ini.
Berdasarkan pengamatan terhadap keragaman alam, tanaman Jarak berasaal dari Amerika Tengah, tepatnya di bagian selatan Mexico. Kemampuan untuk diperbanyak secara kolonal menyebabkan keaneka ragaman tumbuhan ini tidak terlalu besar. Walaupun demikian, karena tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang melakukan penyerbukan silang ( crossing over ), maka mudah terjadi rekombinasi sifat yang membawa pada tingkat keragaman yang cukup tinggi.
"Dan dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi Ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran". (QS. 16:13)
Klasifikasi tanaman jarak pagar ini adalah sebagai berikut :
Devisi :Stophytaperma
Sub Devisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : J. Curcas
Nama binomial tanaman ini adalah Jatropa Curcas L.
Penemuan tanaman ini menggelitik jari para ilmuan yang ada di Indonesia untuk mengadakan riset tentang tanaman ini. Sebagai perintis dalam menemukan bahan bakar yang disebut biodiesel tersebut adalah Dr. Robert Manurung dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak tahun 1997 dengan fokus ekstrasi tanman minyak jarak. Sejak tahun 2004, penelitian ini mendapat dukungan Mitsubishi Research Institut (Miri) dan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dari Jepang.
Setelah mendapat dukungan tersebut, maka Dr. Robert menemukan bahwa pada biji (dengan cangkang) jarak pagar mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar. Bermula dari penelitian itu, maka dengan proses yang cukup lama, terciptalah bahan bakar yang disebut Biodiesel Jarak. Bahan bakar ini merupakan penemuan kali pertama berasal dari buak Jarak setelah Solar di Indonesia.
Ditinjau dari B2T (Badan ilmu kimia), bahwa minyak Jarak ini memiliki nilai Oktan 51, lebih tinggi disbanding dengan solar yang mempunyai nilai Oktan 45. semakain tinggi nilai Oktannya, maka semakin besar pula mendekati proses pembakaran yang sempurna dan semakin mengurangi tingkat polusi udara dan unsure timbalnya.
Sebagai pembuktian dari segi ilmu Fisika, bahwa pada pertengahan tahun 2004 lau, sebuah perusahaan otomotif terkemuka di negeri barat yang bernama Daimler Crysiler telah berhasil mengujicobakan penggunaan bahan bakar BTL (Biomass to Liquid) pertama di dunai (sebelum ditemukan Biodiesel di Negara Kita) pada mobil Marcedes-Benz C 220, ternyata dapat menempuh jarak 5.900 Km dalam kondisi lingkungan yang ekstrim di India tanpa menyebabkan kerusakan pada mesinnya. Ini membuktikan bahwa Biodiesel merupakan bahan bakar yang mampu menggantikan BBM yang sudah Kita kenal selama ini. Bagaimana, hebat bukan?? Maha Suci Allah yang telah menciptakansesuatu dengan manfa'atyang hasilnya sangat luar biasa!
Saat ini, Biodiesel di Negara Kita telah diresmikan oleh Pemerintah sebagai bahan bakar pengganti solar. Di Indonesia, pengguanaan Biodiesel masih sebatas wilayah kota Jakarta. Kapan Kita bisa mencobanya??? Kita tunggu kabar selanjutnya….
Dengan hasil yang demikian itu, tidak cukuplah Kita sebagai generasi muda yang hanya mampu sebatas menggunakannya. Akan tetapi, sebagai seorang Mahasiswa untuk menjadi Saintis Muslim Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Kita dorong semangat Kita untuk treys mengikuti perkembangan zaman. Dengan mengawali riset kecil yang bersifat ilmiah, maka mulai dari sinilah hal-hal baru dapat diwujudkan.
"Man Jaddaa Wa Jad !!!"
A Man Without Ambition Is Like A Bird Without Wings,
Manusia Tanpa Cita-Cita Bagaikan Burung Tanpa Sayap
*Oleh: Bekti Styantoro, Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains & Teknologi UIN Malang
ni yang dimuat di Buletin QUANTUM Edisi minggu pertama awal april lho...!
ReplyDeleteBerlinang air mataku... Ini adalah pengalaman pertama kali aku kenal Karya Tulis... Syukur pada-Mu ya Robb... Engkau abadikan tulisan ini selamanya...
ReplyDelete